Antarajabar.com - Seribuan wirausaha muda dan pelaku UMKM Jawa Barat mengikuti seminar dan pelatihan sekaligus mendapatkan sejumlah kiat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan bergulir mulai 2016.
"Seminar dan pelatihan ini merupakan pembekalan terakhir bagi para wirausahawan yang mau tidak mau akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang jelas-jelas akan berdampak terhadap sektor itu, khususnya di Jawa Barat," kata Direktur Bank BJB Ahmad Irfan saat membuka Seminar Kewirausahaan yang diikuti oleh para debitur Bank BJB itu, Selasa.
Para pelaku usaha muda berkumpul dalam satu forum yang digelar di Kantor Pusat Bank BJB Jalan Naripan Kota Bandung. Hadir pada kesempatan itu Asisten Daerah Bidang Perekonomian Jabar Jerry Januar , Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jabar Anton Gustoni, Kadin serta sejumlah pemangku kepentingan lainnya.
Menurut Ahmad Irfan, pertengahan 2016 lalu pihaknya meluncurkan program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Terpadu (Pesat) yang ditujukan untuk menjawab tantangan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
Ia menyebutkan, idelanya mikro banking tidak hana menyangkut masalah pemberian kredit tapi juga dapat menjadi mediator dan mengaktifkan para usahawan kecil dan mikro untuk saling berainteraksi satu sama lain.
"Peningkatan kapasitas UMKM untuk berdaya saing di ajang MEA merupakan hal yang strategis. Di sisi lain pelaku UMKM juga terbantu dalam meningkatkan kapasitasusahanya melalui pendampingan sampai pada pembinaan manajemen dan usaha para nasabah," kata Irfan.
Seminar dan pelatihan itu juga difokuskan untuk membuka cakrawala pemikiran pelaku UMKM bahwa MEA merupakan peluang yang baik untuk mengembangkan usaha dengan meningkatkan kompetensinya.
Pada kesempatan itu, juga ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman MoU untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dengan Universitas Parahyangan, Unigersitas Padjadjaran, STIE Ekuitas, Kadin Jabar serta Kwarda Gerakan Pramuka Jabar.
Selain itu juga dilakukan penyerahan secara simbolis persetujuan distribusi dana Kredit Cinta Rakyat (KCR) tahap kelima dari pemprov Jabar ke Bank BJB senilai Rp50 miliar.
"Dana ini berasal dari APBD Jabar yang didistribusikan secara bergulir dengan program KCR, targetnya untuk mendorong pembiayaan bagi UMKM," kata Dirut Bank BJB itu menambahkan.