Kabupaten Bekasi (ANTARA) -
"Menurut penghitungan kami, kerugian akibat longsor yang merusak bangunan rumah diperkirakan mencapai Rp500 jutaan," kata Pelaksana Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Bekasi Irwandi di Cikarang, Senin.
Irwandi menyatakan setelah proses pendataan serta penghitungan kerugian selesai, dilanjutkan dengan penyusunan nota dinas kepada Penjabat Bupati Bekasi dengan tembusan surat rekomendasi kepada dinas-dinas terkait.
"Rekomendasi perbaikan rumah warga kami tujukan kepada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. Eksekusi perbaikan, baik melalui skema ganti rugi material, relokasi maupun perbaikan rumah akan dieksekusi mereka," katanya.
Pihaknya juga mendorong pihak swasta, khususnya Kawasan Industri EJIP untuk ikut serta dalam penanganan longsor di area itu, mengingat lokasi bencana berbatasan langsung dengan kawasan industri tersebut.
"Kami berharap EJIP dapat memberikan bantuan sesuai dengan dorongan pemerintah daerah, kecamatan, dan desa setempat untuk membantu warga terdampak longsor," katanya.
Camat Cikarang Selatan Muhammad Said mengatakan keterlambatan penanganan musibah longsor di Kampung Cicadas disebabkan oleh koordinasi yang belum maksimal antara instansi terkait serta pihak swasta.
"Saya pastikan akan terus mengawal penanganan longsor ini. Masyarakat yang menjadi korban dan kami akan memastikan ada progres hingga pembangunan turap oleh EJIP ini dapat terealisasi demi keselamatan warga," katanya.
Pernyataan itu merespons permintaan warga agar pemerintah daerah segera membangun turap untuk menahan pergerakan tanah. Turap ini diperlukan di antara titik pemukiman warga dengan kawasan EJIP.
Kepala dusun Desa Sukaresmi Mamat berharap ada kepastian mengenai bantuan untuk warga terdampak meski penanganan atas kerusakan masih belum dilakukan pemerintah daerah maupun swasta.