Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, melakukan sosialisasi program penyebaran nyamuk ber-Wolbachia yang bertujuan menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Kiaracondong.
Ketua Tim Kerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Agung mengatakan sosialisasi ini dilaksanakan melalui koordinasi antara puskesmas, kelurahan, kecamatan, Polsek, Koramil, dan seluruh aparat kewilayahan, serta koordinator lapangan, untuk memastikan pemahaman yang tepat di kalangan masyarakat.
Baca juga: Kota Bandung perluas pelepasan nyamuk Wolbachia ke Kiaracondong
“Jadi kami menyosialisasikan kepada masyarakat apa sih keuntungannya, berdampak atau tidak, masyarakat harus tahu apakah manfaat dari penyebaran nyamuk ber-Wolbachia ini,” kata Agung kepada ANTARA di Bandung, Selasa.
Agung mengatakan sosialisasi saat ini difokuskan mulai di dua kelurahan yaitu Kelurahan Babakan Sari dan Kelurahan Cicaheum, sebagai bagian dari upaya edukasi publik terkait potensi manfaat dan risiko nyamuk ber-Wolbachia.
Usai melaksanakan sosialisasi tersebut, Dinkes Kota Bandung bersama UGM akan melaksanakan pemetaan wilayah, yang selanjutnya akan melakukan pendataan Orang Tua Asuh (OTA) yang akan berpartisipasi dalam program penetasan nyamuk Aedes aegypti yang mengandung bakteri Wolbachia.
“Kami saat ini masih melakukan pemetaan dan mendata terhadap OTA yang akan ikut berpartisipasi dalam pelesapan telur nyamuk ber-Wolbachia,” kata dia.
Lebih lanjut, Agung menilai program nyamuk Wolbachia ini terbukti efektif untuk menurunkan kasus DBD di Yogyakarta, kota pertama yang mengimplementasikan inovasi tersebut.
“Di Kota Yogyakarta, penerapan Wolbachia ini terbukti mampu menurunkan angka kasus DBD hingga 77 persen,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian menargetkan pelepasan nyamuk ber-Wolbachia ke Kecamatan Kiaracondong pada pertengahan Desember mendatang.
Dia mengatakan implementasi pengembangbiakan nyamuk Wolbachia terus dilakukan setelah Kecamatan Ujungberung dinilai telah berjalan dengan sukses.
“Kami optimis kegiatan ini bisa berhasil di Kiaracondong, sebagaimana yang sudah berjalan di Ujungberung. Respon dari tokoh masyarakat dan aparat kewilayahan sangat positif,” kata Anhar.
Menurutnya, program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menekan kasus DBD yang hingga kini masih tinggi di Kota Bandung.
“Tantangan yang kami hadapi adalah ketersediaan telur nyamuk Wolbachia. Namun dengan dukungan masyarakat dan koordinasi yang baik, kami yakin program ini bisa berjalan lancar,” ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kota Bandung memperluas pelepasan nyamuk Wolbachia di Ujungberung