Antarajabar.com - Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (Asephi) Jabar fasilitasi produsen kerajinan di provinsi itu dengan 'buyer' potensial dari dalam dan luar negeri pada ajang Pameran Pelangi Nusantara III di Parisz van Java, Kota Bandung.
"Pameran Pelangi Nusantara tak sekedar gelar produk, tapi memfasilitasi antara produsen dengan buyer potensial dari dalam dan luar negeri," kata Sekretaris Umum Asephi Jabar Ny Nunu R Idris di Bandung, Senin.
Kegiatan pameran yang digelar di mall ternama di kawasan Bandung utara itu akan digelar pada 27 Oktober - 1 November 2015 yang diikuti oleh 50 produsen kerajinan. Selain para pengrajin dari Jabar, juga dikuti beberapa produsen kerajinan dari Bengkulu, Jateng, Jatim, Yogyakarta dan Banten.
Para pelaku kreatif itu, kata dia diharapkan dapat melakukan market research tentang konsumen dari semua segmen dan lapisan. Pelaku usaha harus mampu membaca beberapa lapisan konsumen dan mampu menentukan segmen yang akan dibidik sehinga karya kerajinannya berada pada segmen di tempat.
"Pelaku kreatif juga harus mampu membaca di kelas-kelas konsumen lainnya. Membaca pasar sangat menentukan terutama saat kita memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN," kata dia.
Lebih lanjut ia menyebutkan, membaca gaya dan keinginan pasar atau konsumen dilakukan mulai dari gaya hidup, memajang dan mengemas merek dagang di pasaran.
Sementara itu Koordinator Pameran Pelangi Nusantara 3/ 2015 Irmina Wulandari Utomo menyatakan asosiasi eksportir kerajinan itu juga mendorong produsen Jabar untuk memiliki kemampuan membangun kepercayaan diri, melakukan inovasi, sehingga konsumen atau pasar berminat untuk melihat, memilih, membeli dan mencitani produk lokal.
"Intinya meraih pasar, idealnya bisa mengalihkan perhatian konsumen melihat dan membeli produk lokal, bukan yang lain," kata Irmina.
Menurut dia cepatnya arus informasi yang masuk ke Indonesia dan semakin pendeknya usia sebuah produk, bila tidak ada upaya menjembatani perajin atau pelaku industri kerajinan dengan pasar maka akan tertinggal.
"Keterbatasan akses informasi dan kemampuan memasarkan produk yang tidak merata menjadi kendala bagi para pengrajin kita, kami berharap itu segera teratasi, salah satunya membangun jejaring yang kuat dan saling menguntungkan," katanya.
Ia menambahkan, kerajinan Indonesia harus diangkat ke level yang lebih tinggi dan terhormat, agar menjadi lebih unggul dan menjadi pilihan masyarakat dalam memenuhi gaya hidupnya.