Cianjur (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menyiagakan 1.800 Relawan Tangguh Bencana (Retana) di 32 kecamatan guna melakukan pengawasan dan pendataan serta melakukan evakuasi ketika melihat tanda akan terjadinya bencana.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukmana Wijaya di Cianjur, Kamis, mengatakan BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem potensi hujan disertai petir atau kilat dan angin kencang selama beberapa hari ke depan.
Baca juga: BPBD Cianjur alokasikan Rp2 miliar untuk insentif Retana
"BMKG juga memprediksi berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) di Cianjur khususnya di Kecamatan Naringgul, Cidaun, dan Cikadu berstatus waspada dampak bencana alam banjir atau banjir bandang," katanya.
Sehingga, pihaknya melakukan berbagai langkah antisipasi salah satunya menyiagakan 1.800 Retana di setiap kecamatan untuk melakukan pemantauan dan membuat laporan serta melakukan pemetaan hingga proses evakuasi ketika terjadi bencana.
Serta, melakukan berbagai langkah dalam penanganan cepat ketika terjadi bencana termasuk melakukan koordinasi dengan TNI/Polri dan dinas terkait ketika bencana alam longsor dan banjir menutup jalan utama atau penghubung serta mengancam perkampungan warga.
"Seluruh relawan kami siagakan, di mana di setiap desa terdapat lima orang relawan yang setiap hari diminta membuat laporan dan melakukan pengawasan terutama selama cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi selama beberapa hari ke depan," katanya.
Dia mengaku belum menetapkan status siaga bencana karena berbagai pertimbangan, termasuk masih banyak wilayah yang masih mengalami kekeringan akibat musim kemarau, karena hujan belum merata turun di seluruh wilayah Cianjur.
"Namun kami sudah meminta relawan untuk mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terjadinya bencana, segera mengungsi ketika melihat tanda alam seperti curah hujan tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Bandung BMKG, Teguh Rahayu, mengungkapkan peringatan dini tersebut disampaikan BMKG untuk tiga hari ke depan di hampir seluruh Jawa Barat, termasuk Cianjur.
"Diperkirakan pada rentang waktu siang hingga malam, waspada terhadap potensi hujan disertai angin kencang juga petir kilat, sehingga masyarakat diimbau untuk berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah" katanya.
Dampaknya yang harus diwaspadai tutur dia, jembatan tidak bisa dilintasi karena volume air sungai meningkat, terjadi longsor, guguran bebatuan atau erosi tanah dalam skala menengah, sampai aliran banjir berbahaya bagi masyarakat.
Baca juga: BPBD Cianjur sosialisasikan upaya pembentukan Desa Tangguh Bencana
BPBD Cianjur siagakan 1.800 relawan di 32 kecamatan antisipasi bencana alam
Kamis, 7 November 2024 17:04 WIB