Jakarta (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mendukung penuh percepatan pembangunan Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Jawa Barat untuk mendukung upaya penanganan sampah di wilayah tersebut.
"Prosesnya harus dipastikan berjalan sesuai rencana agar PSEL segera bisa beroperasi," kata Wakil Menteri LH, Diaz Hendropriyono dalam keterangan diunggah di sosial media resmi Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) dikutip dari Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka, Kabupaten Bandung pada Selasa (5/11) bersama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin itu, Diaz Hendropriyono mendorong pembangunan PSEL sebagai salah satu solusi dalam penanganan sampah di Jawa Barat.
Kunjungan itu didahului dengan pertemuan dan rapat koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat di Kantor Gubernur Jawa Barat.
Dia menyebut TPPAS Legok Nangka diharapkan dapat memproses 2.100 ton sampah per hari dan melayani 6 wilayah, termasuk Kota Bandung, Cimahi, dan kabupaten sekitarnya.
Selain itu, proyek ini akan menjadi contoh pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan memanfaatkan potensi energi dari sampah.
Isu pengelolaan sampah di Indonesia menjadi salah satu fokus dari program kerja 100 hari untuk Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Sebelumnya, KLH juga melakukan pertemuan dengan pelaku industri hotel, restoran dan kafe di Jakarta, mengimbau mereka untuk melakukan pengelolaan sampah sisa makanan untuk menghindari penimbunan ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KLH dukung percepatan pembangunan PSEL tangani isu sampah di Jabar