Cimahi (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cimahi mulai melakukan proses penyortiran dan pelipatan surat suara untuk keperluan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua KPU Kota Cimahi, Anzhar Ishal Afryand mengatakan pihaknya menyiapkan 100 petugas untuk proses penyortiran dan pelipatan surat suara untuk Pilkada 2024 dengan melibatkan warga setempat di sekitar gudang penyimpan logistik.
“Kami membagi dua kelompok dengan 50 orang untuk melipat surat suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, dan 50 lainnya untuk pasangan calon wali kota dan wakil wali kota,” kata Anzhar di Cimahi, Jumat.
Anzhar mengungkapkan KPU Kota Cimahi telah menerima logistik surat suara pemilihan wali kota dan gubernur masing-masing sebanyak 419.974 lembar.
Angka itu telah disesuaikan dengan jumlah dpt ditambah sebanyak 2,5 persen dari jumlah pemilih untuk antisipasi adanya kejadian pemungutan suara ulang (psu).
“Total sampai dengan hari ini sebanyak 100 orang yang terlibat dengan target lima hari dapat selesai,” katanya.
Dia menjelaskan proses penyortiran dan pelipatan ini diperkirakan memakan waktu lima hari kerja dengan jam operasional pukul 08.00 hingga 17.00 WIB dan jika ada petugas berhalangan hadir, posisinya tidak akan diisi oleh petugas lain guna menjaga integritas kerja.
“KPU akan langsung mencari pengganti, sehingga tidak terjadi kerjasama di luar ketentuan,” kata dia.
Lebih lanjut, dia menyebut untuk setiap orang yang terlibat dalam proses sortir dan pelipatan tersebut, bakal diupah sebesar Rp200 per lembar surat suara. Adapun mereka sebelumnya sudah dibekali tata cara penyortiran dan pelipatan surat suara.
"Sebelumnya ada pembekalan dulu, dan sebagian juga ada yang sudah pernah jadi petugas sorlip. Jadi yang harus diperhatikan itu surat suara rusak seperti warna pudar, kertas sobek, itu dipisahkan untuk penggantian," katanya.