Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin meminta semua pihak untuk berperan mengantisipasi terulangnya kasus asusila remaja, bahkan yang divideokan seperti yang terjadi di Kuningan beberapa waktu lalu.
Menurut Bey, komunikasi pada para siswa perlu lebih ditingkatkan dan perhatian yang lebih tinggi perlu diberikan pada para pelajar guna mencegah hal memprihatinkan tersebut kembali terulang.
"Saya minta lebih banyak lagi komunikasikan ke siswa. Terutama dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tidak hanya di Kuningan. Saya juga sudah sampaikan ke Plh Kadisdik Jabar (terkait masalah ini). Jadi harus ada tokoh agama, tokoh masyarakat untuk bicara di sekolah," ucap Bey di Unpad Bandung, Senin.
Soal langkah antisipasi lebih jauh, Bey meminta Dinas Pendidikan dan beberapa pihak terkait untuk mencari solusi yang manjur guna menyelamatkan generasi muda di Jawa Barat.
"Tapi untuk Kuningan, Kantor Cabang Dinas (KCD) sudah memanggil sekolah, siswa dan orang tua. Kami harus bicara juga dengan dinas terkait bagaimana solusi jangan hanya mitigasi. Tapi preventif seperti apa. Ini masih kami bahas," ujarnya.
Terkait kasus di Kuningan, di mana ada dua remaja pria yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA, melakukan hubungan sesama jenis di sebuah ruang kelas SD dekat kediaman pelaku. Aksi tak senonoh keduanya bahkan juga direkam dan tersebar di dunia maya.
Bey mengaku prihatin dan memastikan kasus tersebut telah diproses Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jabar dan dia mendapat kabar dua anak tersebut akan dipindahkan dari sekolahnya.