Dalam diskusi tersebut, Wahyu memaparkan strategi pemasaran yang efektif, termasuk pemanfaatan media sosial, kemitraan dengan perusahaan, dan partisipasi produk dari Kabupaten Kuningan dalam pameran kopi.
Ia menjelaskan, Kabupaten Kuningan memiliki kondisi iklim dan tanah yang sangat mendukung untuk pertumbuhan kopi berkualitas. Bahkan daerahnya mempunyai keanekaragaman varietas kopi yang telah ditanam oleh petani.
Berdasarkan data terbaru, dia menguraikan ada tiga varietas kopi di Kabupaten Kuningan meliputi robusta yang ditanam pada lahan 1.485,25 hektare, arabika seluas 87,07 hektare, dan liberika sekitar 1,85 hektare.
“Adapun jumlah produksi kopi robusta sebanyak 472,06 ton, arabika 26,22 ton dan kopi liberika sebanyak 1,5 ton,” ujarnya.
Wahyu juga mengatakan, pihaknya saat ini sedang berupaya melakukan perluasan areal tanam, serta peningkatan teknik budidaya untuk menambah jumlah produksi kopi.
Selain itu melalui FGD ini, DKPP Kuningan dapat memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BI dalam pengembangan budidaya kopi.
Sementara itu Manajer Fungsi Pengembangan UMKM Keuangan Inklusif dan Ekonomi Syariah KPw BI Cirebon Muhammad Harun Ar-Rasyid menambahkan, pihaknya telah mengeksplorasi hasil survei produk kopi di Kabupaten Kuningan dan Majalengka.