Kota Bandung (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada 2024 sebanyak 1.887.881 orang yang terdiri dari 932.468 pemilih laki-laki, dan 955.413 pemilih perempuan.
Komisioner KPU Kota Bandung Wenti Prihadianti mengatakan sinkronisasi data pemilih dari 30 kecamatan di kota itu sudah selesai dilakukan yang dilanjutkan dengan penetapan rekapitulasi DPT.
“Proses panjang pemutakhiran data pemilih yang telah kita laksanakan bersama secara penuh tanggung jawab ini merupakan cerminan bahwa KPU Kota Bandung telah berhasil menjalin sinergi dengan para stekholder dan pimpinan partai politik secara positif demi terselenggaranya Pilkada serentak tahun 2024,” kata Wenti di Bandung, Minggu.
Wenti mengungkapkan, jika dibandingkan dengan pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2024 jumlahnya naik sekitar 15.500 jiwa di mana pada Pemilu lalu DPT yang ditetapkan sebanyak 1.872.381 jiwa, sementara pada Pilkada 1.887.881 jiwa.
Pada kesempatan itu, KPU juga menetapkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bandung yakni sebanyak 3.590 TPS yang tersebar di 151 kelurahan.
Adapun faktor yang membuat DPT ini mengalami kenaikan yakni jumlah pemilih pemula yang pada 27 November 2024 usianya sudah mencapai 17 tahun atau lebih sehingga ini yang menjadi penyumbang meningkatnya jumlah DPT Pilkada.
Lebih lanjut, Wenti menjelaskan bahwa penetapan DPT ini memiliki kedudukan yang strategis guna memastikan bahwa seluruh pemilih atau masyarakat yang berada di Kota Bandung ini terdaftar secara baik dan benar sehingga seluruh masyarakat di Kota Bandung dapat menggunakan hak pilihnya pada saat Pilwakot nanti.
“Bahwa hasil dari DPT juga merupakan salah satu alur yang harus dilaksanakan. Data pemilih ini juga berpengaruh pada jumlah logistik yang harus dipersiapkan,” kata Wenti.
Selain itu, Wenti menyampaikan pihaknya telah menyiapkan sebanyak 10 TPS khusu untuk Pilkada 2024. Dengan rincian berada di Lapas Anak, Lapas Perempuan, Lapas Kelas II A, Lapas Kelas I, Rutan Perempuan, Rutan Kebon Waru, Rumah Sakit Santosa, RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dan Rumah Sakit Al-Islam.