Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjamin penanganan ratusan korban terdampak gempa bumi di Kabupaten Bandung dan Garut, Jawa Barat, tertangani dengan baik dan cepat.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Rabu, mengatakan bantuan darurat sudah mulai disalurkan oleh personel reaksi cepat BPBD Jawa Barat ke lokasi bencana dengan jumlah yang proporsional.
Bantuan darurat tersebut antara lain berupa tenda pengungsi, terpal, senso (gergaji mesin), genset, lampu portabel, paket mi instan, paket sembako dan air mineral, ke lokasi terdampak di Kabupaten Bandung dan Garut.
Menurut dia, Kabupaten Bandung dan Garut merupakan daerah yang paling terdampak gempa bumi yang terjadi Senin pagi.
Pusat Pengendalian Operasi BPBD Jawa Barat mencatat sampai dengan pukul 15.00 WIB jumlah korban terdampak di Kabupaten Bandung sebanyak 491 keluarga dan 209 keluarga di Garut. Bahkan sampai sore tadi sebanyak 450 jiwa korban di Kabupaten Bandung mengungsi menempati tenda darurat yang terkonsentrasi di halaman Kantor Camat Kertasari.
Para korban itu berasal dari Kecamatan Kertasari, Pangalengan, Ibun, Pacet, Arjasari, dan Pameungpeuk, di Kabupaten Bandung. Sementara untuk Kabupaten Garut berasal dari Kecamatan Pasirwangi, Tarogong Kaler, dan Sukaresmi.
Adapun sejumlah wilayah tersebut menjadi yang terdampak langsung guncangan gempa skala 5,0 magnitudo pukul 09.41 WIB pagi tadi. Sebanyak 491 bangunan rumah dan fasilitas umum di Kabupaten Bandung rusak ringan hingga berat, dan di Kabupaten Garut sebanyak 209 bangunan rumah dan fasilitas yang rusak.
"Pendataan jumlah kerusakan pun dilakukan di saat yang bersamaan," imbuhnya.
Abdul menjabarkan saat ini tim petugas gabungan juga menangani kebutuhan medis terhadap ratusan korban luka-luka.
Pihaknya mencatat total korban luka sampai dengan pukul 15.20 WIB ada sebanyak 81 orang di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut satu orang. Para korban yang luka berat telah dievakuasi tim petugas gabungan untuk mendapatkan perawatan di puskesmas dan rumah sakit umum daerah setempat.
"Sebanyak 26 gempa bumi susulan sampai 15.30 WIB, masyarakat tetap waspada dengan gempa bumi susulan ini," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Kabupaten Bandung, Rabu.
Teguh mengatakan gempa susulan yang terjadi memiliki magnitudo yang terus mengecil. Ia mengingatkan potensi gempa bumi susulan masih dapat terjadi ke depan.
"Gempa susulan masih dapat terjadi, tapi magnitudonya kecil," kata dia.
Baca juga: BMKG: Hoaks, isu bakal ada gempa susulan lebih besar di Bandung
Dia menyatakan isu akan adanya gempa susulan yang lebih besar di Kabupaten Bandung dengan rentang waktu dua jam sejak guncangan 5,0 magnitudo adalah suatu kebohongan atau hoaks.
Pasalnya, kata Teguh, hingga saat ini terjadinya gempa bumi belum bisa diprediksi kapan terjadinya.
"Kalau ada yang menginformasikan akan terjadi gempa, maka itu dipastikan tidak benar karena gempa tidak bisa diprediksi," katanya.
Terkait beredarnya isu berupa pesan berantai bahwa akan ada gempa lebih besar hingga membuat resah warga, BMKG mengimbau warga tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Baca juga: BNPB jamin penanganan ratusan korban gempa di Bandung dan Garut
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujar Teguh.
Selain itu masyarakat juga diimbau agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.
Baca juga: BPBD Jabar: 20 orang alami luka akibat gempa Bandung Rabu pagi
Baca juga: KCIC lakukan pembatalan perjalanan Whoosh pasca gempa Bandung hari ini
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNPB jamin penanganan ratusan korban gempa di Bandung dan Garut