Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, memaksimalkan keberadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) guna meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sektor pendidikan yang saat ini berada di angka 65,56.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Rabu, mengatakan pihaknya tengah fokus menggenjot IPM dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dengan berbagai program yang menyasar anak putus sekolah dan masyarakat usia produktif di setiap kecamatan.
Baca juga: Diskominfo: IPM Cianjur alami kenaikan rata-rata 0,61 persen
"Kami melibatkan PKBM dalam meningkatkan RLS yang dinilai dapat menyerap anak-anak putus sekolah ataupun masyarakat usia produktif, dan lanjut untuk menuntaskan pendidikan minimal SMA melalui sekolah formal penyetaraan," katanya.
Pihaknya mencatat 370 PKBM yang tersebar pada 32 kecamatan di Cianjur akan lebih dioptimalkan agar RLS yang masih rendah akibat banyaknya masyarakat usia lanjut dari 40 tahun tidak melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi.
Karena itu pihaknya maksimalkan peran PKBM agar mereka dapat kembali sekolah formal dan mendapat ijazah maksimal SMA sederajat, sehingga angka partisipasi dan rata-rata lama sekolah dapat meningkat dan otomatis angka IPM dapat terdongkrak.
"PKBM bukan hanya sebatas memberikan jaminan legalitas pendidikan, namun dapat memberikan keterampilan bagi siswanya, termasuk memberikan kreatifitas dan dasar keterampilan tambahan, sehingga lulusnya dapat bekerja atau berwirausaha di bidang ekonomi kreatif," katanya.