Tasikmalaya (ANTARA) - Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota berhasil mengungkap peredaran narkotika jenis sabu dengan modus tempel lalu ditinggal di suatu tempat agar pembeli dan penjual tidak saling mengetahui untuk menghindari pengawasan polisi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Para tersangka menggunakan modus operandi pengedaran narkoba dengan sistem tempel," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota AKP Imanudin di Tasikmalaya, Rabu.
Ia mengatakan, modus peredaran narkoba tersebut yaitu dengan cara terlebih dahulu membungkus sabu pakai plastik permen maupun sedotan, kemudian disimpan di lokasi yang sudah ditentukan oleh penjual, selanjutnya diberitahukan kepada pembeli.
Namun modus tersebut, kata dia, tetap bisa terbongkar oleh jajaran Satuan Narkoba Polres Tasikmalaya Kota dan berhasil menangkap tiga orang yang memiliki sabu dengan total barang bukti hampir 1/2 kilogram sabu.
"Penangkapan ini merupakan hasil operasi selama bulan Agustus. Kami berhasil mengamankan tiga tersangka dalam dua kasus berbeda," katanya.
Ia menyebutkan tersangka yang berhasil ditangkap itu, salah satunya merupakan residivis dengan kasus yang sama, saat ini seluruh tersangka masih dalam proses pemeriksaan hukum lebih lanjut terkait kepemilikan barang tersebut.
Selain barang bukti sabu, kata dia, polisi juga menyita berbagai barang bukti lainnya seperti alat hisap sabu, telepon seluler, korek api, dan perlengkapan lainnya yang digunakan tersangka untuk memakai sabu.
Akibat perbuatannya itu, ketiga tersangka dijerat dengan Undang-undang tentang Narkotika Pasal 127 Ayat 1 huruf a yakni penyalahgunaan narkotika golongan satu dengan ancaman kurungan empat tahun penjara.
"Saat ini ketiga tersangka berada di Mapolres Tasikmalaya Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut," katanya.***2***