Bandung (ANTARA) - Pengembang perumahan dan kawasan PT Summarecon Agung membeli hak penamaan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh Tegalluar yang mulai digunakan pada Rabu ini dengan peresmian yang dihadiri oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Kerja sama hak penamaan eksklusif (naming rights) dengan nama Tegalluar Summarecon tersebut, akan diterapkan pada penunjuk arah ke stasiun, arah di stasiun, penamaan stasiun, dan jenis media lainnya pada stasiun termasuk in-station announcement.
"Saya kira ini bagus, kerja sama bisnis yang saling menguntungkan," kata Basuki yang ditemui usai peresmian di Stasiun Tegalluar Kabupaten Bandung, Rabu.
Kerja sama hak penamaan eksklusif yang disebutkan berlangsung lima tahun ini, merupakan yang pertama kali diterapkan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) untuk Stasiun Kereta Cepat Whoosh yang dioperasikan secara komersil sejak 17 Oktober 2023 dengan harapan kedua belah pihak mendapatkan dampak positif dari penamaan tersebut.
Kerja sama kedua perusahaan tersebut, sebelumnya sudah terjalin sejak 2023 untuk pengembangan fasilitas dan layanan bagi pengguna untuk memudahkan akses ke stasiun dengan hadirnya Jembatan Cibiru Hilir dan berbagai jenis transportasi lanjutan mulai dari taksi maupun shuttle bus dengan rute Stasiun Tegalluar Summarecon-Summarecon Mall Bandung dengan waktu tempuh 10 menit.
President Director PT Summarecon Agung Adrianto P. Adhi mengatakan kerja sama naming rights ini juga menjadi bentuk dukungan pihaknya terhadap program pemerintah dalam meysukseskan transportasi publik, khususnya kereta cepat yang merupakan proyek kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
"Kereta Cepat Whoosh diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat umum dan penghuni kawasan Summarecon Bandung dalam meningkatkan konektivitas antara Jakarta dan Bandung dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan biaya yang relatif lebih hemat," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Executive Director Summarecon Bandung Hindarko Hasan mengatakan dengan hak penamaan ini, kerja sama antar kedua entitas bisnis tersebut semakin erat dan memberi manfaat bagi masyarakat pengguna Whoosh.
"Saya bersyukur sekali atas peresmian ini. Semoga dengan nama baru ini kerja sama kedua belah pihak semakin erat dan maju, serta makin bermanfaat bagi masyarakat terutama pengguna transportasi Whoosh. Juga Tegalluar Summarecon semakin menjadi destinasi bagi para pengguna Whoosh dari dan menuju Bandung," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan kerja sama hak penamaan Stasiun Tegalluar dengan Summarecon merupakan salah satu langkah strategis KCIC untuk mengoptimalkan aset perusahaan.
"KCIC berkolaborasi dengan Summarecon menghadirkan pengalaman transportasi yang lebih baik dan terintegrasi bagi masyarakat. Dengan adanya kerja sama ini, kami yakin bahwa Stasiun Tegalluar Summarecon akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan mobilitas yang lebih dinamis, mendukung pertumbuhan wilayah dan memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak yang terlibat," ucapnya.
Stasiun Tegalluar Summarecon yang mulai dioperasikan sejak Oktober 2023 telah menjadikan area Bandung Timur menjadi kawasan yang berpotensi besar dan terus berkembang.
Diketahui, KCIC sebagai pengelola kereta cepat pertama di Asia Tenggara yang telah digunakan lebih dari empat juta penumpang.
Summarecon Bandung dengan pengembangan seluas 300 hektare dilengkapi berbagai fasilitas seperti Summarecon Mall Bandung, Pasar Modern Sinpasa, ITB Innovation Park, Setiabudhi Supermarket, Sekolah Al-Azhar, Rumah Sakit Santo Borromeus, taman, danau, dan banyaknya restoran food and beverage.
Pengembang beli hak penamaan Stasiun KCJB Tegalluar
Rabu, 28 Agustus 2024 20:08 WIB