Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengungkapkan bahwa 123.317 orang telah memanfaatkan fasilitas Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan berbagai instansi tujuan.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bandung Ronny Ahmad Nurudin mengatakan sejak diresmikan pada Agustus 2022, minat masyarakat untuk mendapatkan pelayanan di MPP terpantau cukup baik.
“Terkait layanan kepada masyarakat, bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat untuk MPP Kota Bandung berada di angka 93,89 per Juni 2024,” kata Ronny di Bandung, Senin.
Ronny mengatakan penyelenggaraan MPP selama ini berjalan lancar dan tidak ada kendala dengan rata-rata kunjungan sebanyak 300 orang per hari.
"Hadirnya MPP ini, kami berharap masyarakat bisa sangat terlayani. Di usianya yang masih sangat muda, kami yakin Kota Bandung memberi pelayanan yang optimal," kata dia.
Bahkan untuk tahun 2024, kata dia, pihaknya diminta oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menjadikan MPP Kota Bandung sebagai proyek percobaan MPP inklusif di Indonesia, bekerja sama dengan lembaga di Australia.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya terus berupaya agar MPP Kota Bandung dapat menghadirkan inovasi dan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan berbagai pelayanan yang dibutuhkan.
"Kolaborasi seluruh instansi yang ada, sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan layanan publik yang maksimal," kata Ronny.
Selain itu, dia menyampaikan keberadaan MPP juga meningkatkan realisasi investasi yang masuk ke kota itu dengan memberikan sejumlah kemudahan pemberian izin usaha bagi investor, salah satunya melalui Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) atau perizinan berbasis risiko.
“Dari inovasi-inovasi yang kita bangun ini bertujuan untuk mempermudah serta memberikan kepastian kecepatan waktu dan sebagainya untuk menerbitkan izin usaha,” kata dia.