Bandung (ANTARA) - Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebutkan bahwa ekspor garmen berupa jas senilai Rp2,6 miliar ke Amerika Serikat milik PT Daese Garmin yang pelepasannya dilakukan secara simbolis Jumat ini, merupakan momentum perbaikan sektor tekstil Jawa Barat.
"Kita harapkan ini menjadi momentum buat industri tekstil khususnya ekspor," kata Bey di sela West Java Festival 2024 di Gedung Sate Bandung, Jumat.
Bey menyebutkan pihak perusahaan menceritakan pada saat ini, rata-rata sekitar 40 kontainer tekstil diekspor dalam sebulan, namun ini masih belum menyamai kuantitas saat sebelum pandemi COVID-19.
"Kalau sebelum COVID-19, bisa seminggu 10 kontainer sampai 15 kontainer. Jadi mereka turun saat Covid sekarang sudah mulai lagi meningkat ekspornya semoga ini semakin baik ke depannya," kata Bey.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Jabar Noneng Komara Nengsih mengungkapkan PT Daese Garmin rutin mengekspor produk tekstil hingga enam kontainer tiap minggu, khususnya jas ke Amerika Serikat.
Hanya saja, kali ini secara simbolis dilepas satu kontainer, karena keterbatasan tempat di Jalan Diponegoro yang juga menjadi tempat penyelenggaraan West Java Festival 2024.
"Sebetulnya per minggunya cukup banyak. Ini cuma simbolis, Rp2,6 miliar ke Amerika. Dan ini jadi pembangkit kebangkitan tekstil kita," ujar Noneng.
Ekspor garmen ke AS momentum perbaikan sektor tekstil Jawa Barat
Jumat, 23 Agustus 2024 20:15 WIB