Jakarta (ANTARA) - Fixed Income & Macro Strategist Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi menyampaikan bahwa perhatian pelaku pasar saat ini sedang tertuju terhadap potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebanyak dua kali pada sisa akhir tahun ini.
Pada perdagangan Selasa (20/08) hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak All Time High (ATH) atau harga tertinggi sepanjang masa di level 7.533,86.
“Saat ini perhatian market tertuju ke spekulasi BI rate cut 2 kali di bulan September dan November atau Desember 2024,” ujar Lionel saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Selasa.
Sementara itu, pada Selasa (20/8) dan Rabu (21/8), BI menyelenggarakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode Agustus 2024 yang diperkirakan akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,25 persen.
Terkait adanya reshuffle dalam kabinet Indonesia Maju pada Senin (19/8) kemarin, Lionel menyebut hal tersebut tidak berdampak terhadap pasar saham Indonesia.
“Efek dari reshuffle terhadap market minimal,” ujar Lionel.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG cetak tertinggi di tengah "wait and see" BI rate
IHSG mencetak tertinggi di tengah "wait and see" BI rate
Selasa, 20 Agustus 2024 13:46 WIB