Menjelang pengakuan negara Palestina pada Mei, Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr menyoroti perlunya menjaga kemungkinan solusi dua negara.
“Di tengah perang, dimana puluhan ribu orang terbunuh dan terluka, kita harus tetap menghidupkan satu-satunya alternatif yang menawarkan solusi politik bagi Israel dan Palestina: Dua negara, yang hidup berdampingan, dalam perdamaian dan keamanan,” kata Store.
Pelapor PBB sebut Israel lakukan genosida
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Palestina Francesca Albanese menyebut Israel melakukan genosida di Jalur Gaza, setelah Israel mengebom sekolah hingga menewaskan sedikitnya 100 korban.
"Israel secara terpisah melancarkan genosida terhadap warga Palestina di daerah permukiman, rumah sakit, sekolah, kamp pengungsi, hingga zona aman," tulis Albanese di media sosial X pada Sabtu.
Ia bahkan menggambarkan Gaza sebagai "kamp konsentrasi" terbesar dan paling parah yang terjadi pada abad 21.
Pernyataan itu disampaikan Albanese setelah militer Israel mengebom sekolah Al-Taba'een di permukiman Al-Daraj di Gaza timur, yang disebut otoritas Palestina telah menewaskan sedikitnya 100 korban.
Albanese mengkritik penggunaan senjata Amerika dan Eropa dalam serangan Israel itu.
Ia mengaku kecewa atas "ketidakpedulian negara-negara beradab" terhadap situasi kemanusiaan di Gaza.
"Semoga warga Palestina memaafkan kami atas ketidakmampuan kami semua untuk melindungi mereka maupun menghormati makna paling mendasar dari hukum (internasional)," kata Albanese.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Norwegia berkonflik dengan Israel buntut pengakuan Palestina
Norwegia dan Israel mengalami konflik diplomasi menyusul pengakuan Palestina
Minggu, 11 Agustus 2024 15:35 WIB