Atlet pertama dan kedua Indonesia yang meraih medali emas Olimpiade adalah Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma pada Olimpiade Barcelona 1992, sedangkan ganda putri Greysia Poli/Apriyani Rahayu pada Olimpiade Tokyo 2020 menjadi dua atlet terakhir yang mempersembahkan medali emas Olimpiade sebelum Paris 2024.
Sukses emas Veddriq ini juga membuat Indonesia menandingi Thailand dan Filipina sebagai negara-negara Asia Tenggara yang memperoleh medali emas Olimpiade dari lebih dari satu cabang olahraga.
Sumbangan emas dari atlet asal Pontianak berusia 27 tahun yang malang melintang di berbagai puncak kompetisi panjat tebing dunia itu, juga sangat melegakan, karena terjadi ketika Indonesia untuk pertama kali dikangkangi Filipina dalam daftar perolehan medali, dengan dua emas dan dua perak.
Indonesia sendiri masih berpeluang menambah medali OIimpiade Paris 2024 dari Rizki Juniansyah dan Nurul Akmal pada cabang angkat besi.
Sukses emas Veddriq, ditambah perjuangan heroik lifter kawakan Eko Yuli Irawan yang menjadi senior mereka, mungkin saja mengilhami dan memotivasi kedua atlet angkat besi itu untuk berhasil dalam kelas 73kg putra dan kelas +81 kg putri.
Tapi untuk saat ini, mari nikmati momen indah mengenai bertahannya tradisi emas Olimpiade, dan pupusnya skenario buruk 2012 ketika "Indonesia Raya" gagal berkumandang di arena Olimpiade.
Tak pelak lagi, medali emas dari Veddriq Leonardo sungguh kado yang indah nan mahal untuk Indonesia dan juga bingkisan agung untuk HUT Kemerdekaan Indonesia ke-79.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kado indah Veddriq Leonardo untuk terawatnya tradisi emas Olimpiade
Kado indah Veddriq Leonardo untuk terawatnya tradisi emas Olimpiade
Jumat, 9 Agustus 2024 8:00 WIB