Jakarta (ANTARA) - Pelatih Persija Carlos Pena mengaku frustasi karena gagal mengantarkan timnya menang untuk ketiga kalinya secara beruntun setelah ditahan imbang Persebaya 1-1 pada pekan ke-28 Liga 1 Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu.
Persija unggul lebih dulu melalui Rayhan Hannan pada menit ke-61, namun keunggulan ini tak bertahan lama setelah Persebaya menyamakannya tiga menit kemudian melalui sundulan Flavio Silva.
"Hasilnya sungguh membuat frustrasi, pertandingan hari ini, karena saya pikir kami mengerahkan semua yang kami miliki, kami mencoba, kami mencoba, kami menciptakan cukup banyak peluang untuk memenangkan pertandingan," kata Pena pada jumpa pers pasca pertandingan di SUGBK, Sabtu.
Sebelum ditahan Persebaya, Persija kalah 1-3 dari Arema, lalu 0-1 dari Madura United. Jika menilik 10 pertandingan terakhir mereka, Rizky Ridho dan kawan-kawan juga dinaungi tren negatif karena hanya menang dua kali. Itu saat melawan Persita dan PSIS.
"Saya pikir Persebaya, satu-satunya peluang bersih yang mereka miliki adalah di sudut, bola mati," tambah Pena.
Pelatih asal Spanyol itu juga menjelaskan kenapa pada pertandingan ini dia tak menurunkan striker murni meski memiliki Marco Simic dan Yandi Sofyan di bangku cadangan.
Pena mengaku ingin memainkan sepak bola dengan permainan mobilitas tinggi di lini depan dengan mengandalkan Witan Sulaeman, Dony Tri Pamungkas, dan Ryo Matsumura.
Hal ini diterapkannya karena ia menilai akan sulit bermain dengan striker murni karena Persebaya memiliki dua bek tengah tangguh pada diri Dime Dimov dan Slavko Damjanovic.