Kuningan (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, mencatat sebanyak 35 unit bangunan mengalami kerusakan ringan akibat terdampak dari peristiwa gempa tektonik yang sempat terjadi di wilayah tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu di Kuningan, Sabtu, menjelaskan hasil asesmen menunjukkan bahwa dampak dari kejadian gempa bumi tersebut menimbulkan beberapa kerusakan bangunan yang berada 35 lokasi.
Baca juga: Pj Gubernur Jawa Barat memuji solidaritas warga di lokasi terdampak gempa Kuningan
Ia menyebutkan bangunan yang terdampak gempa bumi itu terdiri atas 32 rumah tinggal milik warga, dua fasilitas pendidikan serta satu sarana ibadah.
“Rata-rata kerusakan yang ditimbulkan masih kategori ringan, seperti adanya retakan pada bagian tembok dan kerusakan minor lainnya,” ujarnya.
Indra menyampaikan beberapa langkah mitigasi dan penanggulangan terhadap gempa ini sudah dilakukan, misalnya dengan mengkaji penyebab pasti dari peristiwa tersebut.
“Penyebab gempa bumi belum bisa dijustifikasi akibat pergerakan lempeng atau sesar yang ada, kemungkinan besar karena aktivitas sesar lokal dan perlu penelitian lebih lanjut oleh pihak terkait,” katanya.
Selain kajian, kata dia, tim dari BPBD Kabupaten Kuningan beserta relawan lainnya sudah meninjau lokasi terdampak gempa serta membantu warga untuk melakukan perbaikan pada bangunan yang rusak.
Indra menjamin hingga kini kondisi di wilayahnya telah kondusif, akan tetapi pihaknya tetap meminta warga untuk waspada apabila terjadi peristiwa gempa susulan.
“Kami juga memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka pascagempa,” katanya.
Lebih lanjut, ia menuturkan gempa tektonik di Kabupaten Kuningan tercatat tiga kali terjadi selama dua hari terakhir.