Bandung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan pihak pemprov upayakan terus membuka berbagai akses permodalan untuk usaha mikro, guna menggerakkan ekonomi masyarakat setempat.
Saat ini, kata Herman di Gedung Sate Bandung, Selasa, telah ada program KUR super mikro untuk perorangan dan program Kredit Mesra bagi kelompok usaha dari BJB, ke depan Pemprov Jabar juga melobi Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) seperti Mandiri, BNI, BRI dan BTN, untuk membuka akses permodalan bagi masyarakat.
Baca juga: Pakta integritas Kepala DPMPTSP se-Jawa Barat untuk kembangkan UMK
"Harapannya masyarakat dapat memiliki sumber pembiayaan dengan beban bunga yang ringan untuk mulai membangun, maupun mengembangkan usahanya ke depan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi angka pengangguran di Jabar," katanya .
Pembiayaan juga akan diluncurkan dengan skema lainnya yang diperuntukkan terutama pada sektor pemberdayaan perempuan melalui vokasional peningkatan kapabilitas menjadi wirausahawan baru pada skala kecil.
"Nanti ada alokasi seperti kredit mesra, tapi kita kasih subsidi bunga sehingga lebih ringan dan menggairahkan ekonomi perempuan, terutama yang mengembangkan usaha super mikro," ujar Herman.
Skema baru tersebut tengah dimatangkan untuk membantu pembiayaan permodalan masyarakat sehingga diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan, sesuai target visi dan misi RPJPD 2005-2025, yakni menjadikan Jabar provinsi termaju di Indonesia.
"Seperti apa desainnya, ini sedang kami bahas. Jadi kredit yang berbasis kerakyatan akan kita optimalkan, ditambah lagi program Kredit Caang. Mudah-mudahan bisa memberikan subsidi bunga. Sehingga masyarakat, satu sisi bankable, sisi lain sangat ringan. Mudah-mudahan 3-5 persen jasanya. Sangat membantu masyarakat kecil. Ini ikhtiar kecil, tapi dampaknya signifikan," tutur dia.
Baca juga: BPJPH kembali membuka sertifikasi halal gratis untuk UMK