Dia menjelaskan akibat keinginan orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah yang disebut favorit pada PPDB tahun ini dengan cara memalsukan dokumen terutama zonasi atau lokasi tempat tinggal, membuat pihaknya mencoret dua nama calon siswa sebagai peserta.
"Kami mendapat laporan dari masyarakat terkait KK palsu yang dipakai untuk meloloskan calon siswa didik ke SMP Negeri di Cianjur, setelah dilakukan pengecekan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur," katanya.
Baca juga: Puluhan SMP di Cianjur terapkan PPDB secara online