"Aliansi ini telah sepakat bahwa di tengah upaya Ukraina melanjutkan reformasi yang disyaratkan, kami akan terus mendukungnya menjadi anggota (NATO) yang telah menjadi sebuah keniscayaan," ucap dia.
Stoltenberg juga mengatakan bahwa China, yang menjadi "faktor penentu" dalam perang antara Rusia dan Ukraina, tak akan bisa terus memperkeruh konflik militer terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II tersebut.
Tindakan seperti itu, menurut Stoltenberg, bisa merugikan kepentingan dan reputasi China sendiri.
Sementara itu saat dimintai tanggapan terkait pemilihan presiden Amerika Serikat akhir tahun ini, Sekjen NATO berharap AS akan tetap menjadi sekutu NATO yang kuat dan setia karena NATO adalah bagian dari kepentingan keamanan AS.
"NATO juga membuat Amerika Serikat semakin kuat dan aman," ucap dia, menegaskan.
Ia juga mengakui munculnya pemerintahan baru yang terpilih lewat pemilu demokratis di negara-negara anggotanya, khususnya di Eropa, pada saat yang sama memunculkan pertanyaan terkait komitmen negara tersebut pada NATO.
"Namun, NATO telah terbukti sangat tangguh karena setiap kali (negara anggotanya) memiliki partai (penguasa) dan pemerintahan baru, mereka sadar bahwa setiap anggota NATO lebih aman jika menjadi bagian NATO daripada tidak sama sekali," kata Stoltenberg.
Sumber: WAFA - Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spanyol desak Negara Barat tolak standar ganda terkait Gaza
Spanyol desak Negara Barat tolak standar ganda soal Gaza dan Ukraina
Jumat, 12 Juli 2024 12:50 WIB