Slamet menambahkan jika penampakan macan tutul terus terjadi, pihaknya akan menggunakan jebakan kandang serta melakukan tembak bius untuk menangkap hewan itu.
"Meskipun di Gunungmanik belum terlihat lagi, tapi kami juga menerima laporan dari warga mengenai keberadaan macan tutul di tiga titik berbeda di daerah Selajambe, Kuningan. Kami akan menyelidiki laporan tersebut," ungkap dia.
Sementara itu Juhari, Kepala Desa Gunungmanik, menyebutkan macan tutul yang berkeliaran pada Selasa (9/7) itu, sempat mengejar dua warga dan mendekati daerah permukiman.
Sebagai langkah pencegahan, ia mengatakan bahwa BKSDA Jawa Barat telah menelusuri jejak macan tutul itu dan memberikan 20 buah petasan untuk mengusir satwa tersebut.
"Kami juga melakukan ronda untuk menjaga keamanan warga. Kami khawatir karena macan tutul semakin mendekati pemukiman," kata Juhari.