Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjajaki ekspor kopi dan kakao asal Parahyangan ke Filipina untuk memperkuat ekspor berbagai komoditas sebelumnya yakni manufaktur dan teh.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan penjajakan ekspor tersebut dilakukan dengan membawa calon pembeli dari Filipina untuk meninjau langsung ladang perkebunan kopi dan kakao di Bandung Selatan.
Baca juga: Keistimewaan kopi ekselsa, kopi bercita rasa manis dari Jabar
"Kali ini ada 60 calon buyer, mudah-mudahan meningkat ya karena selama ini Filipina menjadi mitra ekspor kita yang cukup besar. Mudah-mudahan dengan peluang ekspor kopi ini, ekspor dari komoditas pertanian ini meningkat karena kan selama ini 90 persennya dari manufaktur sedangkan produk pertanian untuk minuman baru teh," kata Noneng selepas Business Matching Indonesia-Filipina di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Noneng menjelaskan bahwa hingga saat ini, Jabar mengekspor berbagai jenis produk mulai dari industri olahan, pertanian, sampai migas, dan salah satu komoditas potensial ekspor Jabar adalah kopi dan kakao baik berupa biji, maupun produk olahannya.
Dari Januari hingga April 2024, produk kopi jabar senilai 782 ribu dolar AS sudah diekspor ke berbagai negara terutama ke Thailand, Malaysia, dan Amerika Serikat. Nilai tersebut meningkat 11,6 persen dari 2023. Sedangkan produk kakao Jabar yang sudah diekspor ke berbagai negara meningkat 59 persen dari 2023, terutama ke India, Australia, dan Rusia.
Di tempat yang sama Dubes RI untuk Filipina, Agus Widjojo mengatakan penjajakan kerja sama ini menjadi penanda atas landasan kuat hubungan Indonesia dan Filipina dengan kerja sama fi berbagai sektor mulai dari perdagangan, keamanan, hingga pendidikan dan pertukaran budaya yang telah terjadi selama sekitar 75 tahun.
Selain itu, penjajakan kerja sama ekspor ini, kata Agus memiliki peluang yang sangat besar, karena layaknya di Indonesia, di Filipina juga tradisi menanam dan menikmati kopi serta kakao telah berlangsung sangat lama hingga di sudut-sudut tempat terdapat lokasi minum kopi.
"Karenanya ini jadi potensi kolaborasi yang saling menguntungkan. Saya yakin akan ada banyak peluang bagi pengusaha kopi dan kakao Indonesia dan Filipina untuk bekerja sama, kita dapat berbagi pengetahuan dan keahlian," katanya.Dia juga berharap para produsen kopi di Jabar, dengan penjajakan kerja sama ini, dapat membentuk jaringan kopi antara Indonesia dan Filipina yang dapat memperkuat perdagangan kopi kedua negara.
"Kami melihat dan mengharapkan ini dapat mengembangkan rantai pasokan yang lebih kuat dan bersama-sama memasarkan produk kita ke pasar global. Karena kemitraan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para pengusaha namun juga mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina," tutur Agus.
Agus Widjojo juga menyatakan, KBRI Manila akan selalu siap memfasilitasi dan bekerja sama dengan Provinsi Jabar, tak hanya dalam hal promosi kopi dan kakao tapi juga kerja sama pariwisata dan kebudayaan yang dinamis.
Baca juga: Kopi Tuku mempopulerkan gula aren dalam kopi di kancah internasional
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jabar jajaki ekspor kopi-kakao ke Filipina