Jakarta (ANTARA) -
IHSG ditutup menguat 71,60 poin atau 1,01 persen ke posisi 7.196,75. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,88 poin atau 0,54 persen ke posisi 897,59.
“Penguatan IHSG didukung mayoritas bursa saham regional Asia yang menguat seiring pelaku pasar cenderung merespon pernyataan The Fed Jerome Powell bahwa saat ini mulai menunjukkan tanda-tanda melanjutkan tren disinflasi, tetapi sebelum The Fed menurunkan suku bunganya perlu lebih banyak bukti," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Hal tersebut tentunya mendorong pelaku pasar bahwa The Fed masih memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga acuannya, namun tetap berhati-hati dalam menetapkan kebijakan moneter artinya diperlukan lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga guna memastikan bahwa angka inflasi lebih rendah baru-baru ini mencerminkan perekonomian secara akurat.
Dari dalam negeri, di tengah melambatnya pertumbuhan indeks manufaktur Indonesia Juni 2024 yang turun menjadi 50,7 dari bulan sebelumnya 52,1 masih di zona ekspansi, tentunya ini diapresiasi oleh pemerintah karena ini terus berusaha menjaga produktivitasnya disaat ketidakpastian ekonomi global.
Namun demikian, tentunya ada harapan dari pemerintah untuk memberikan insentif.
Kamar Dagang Indonesia (Kadin) memberikan saran pemerintah untuk menggenjot insentif industri manufaktur, karena industri manufaktur turut berkontribusi pada serapan tenaga kerja yang besar sehingga turut meningkatkan konsumsi domestik masyarakat.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor menguat yaitu dipimpin sektor industri yang naik 2,07 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor energi yang naik masing- masing sebesar 1,61 persen dan 1,48 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup naik ikuti penguatan bursa kawasan Asia