Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, gencar melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat di daerahnya untuk lebih bijak dalam mengelola sampah di rumah masing-masing guna mengurangi produksi sampah harian.
“Dalam setiap edukasi, kami tidak hanya mengajak masyarakat tetapi juga memberikan contoh agar mereka bisa mengelola sampah rumah tangga,” kata Kepala DLH Kabupaten Cirebon Iwan Ridwan di Cirebon, Senin.
Baca juga: TPS liar di bantaran Sungai Gegesik ditutup DLH Cirebon
Baca juga: TPS liar di bantaran Sungai Gegesik ditutup DLH Cirebon
Ia menjelaskan pengelolaan sampah yang bisa dilakukan oleh warga, misalnya dengan memisahkan sampah berdasarkan jenisnya yakni organik dan anorganik.
Setelah dipisahkan, kata dia, masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang-barang yang bermanfaat seperti kerajinan tangan atau hiasan ruangan.
Iwan mengatakan untuk sampah organik, bisa dimanfaatkan sebagai pupuk yang bisa dipakai guna menyuburkan tanaman di sekitar rumah warga.
“Khusus sampah organik, kebetulan di Cirebon ada gerakan sedekah tanaman. Jadi setiap rumah minimal punya tanaman buah dalam pot. Pupuknya bisa dari sampah organik,” ujarnya.
Menurutnya, gerakan sederhana ini dapat membantu DLH Kabupaten Cirebon dalam mengurangi jumlah produksi sampah yang bisa mencapai 1.200 ton per hari.
Ia mengatakan dari jumlah tersebut, pihaknya hanya bisa mengelola sampah sebanyak 400 ton per hari. Sedangkan sisa yakni 800 ton hanya tertampung di tempat pembuangan sampah akhir di Kabupaten Cirebon.
“Solusi untuk menangani masalah ini, salah satunya perlu adanya gerakan masyarakat untuk mengelola sampah. DLH juga siap mengawal program-program yang bersumber dari gerakan masyarakat yang menciptakan kualitas lingkungan lebih baik,” katanya.
Selain sampah, Iwan menuturkan pihaknya juga rutin mengedukasi warga agar bisa menghemat penggunaan air bersih karena 50 persen ketersediaan air baku di Kabupaten Cirebon sudah melampaui batas, dan 50 persennya lagi kondisinya kritis.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih, sehingga ketersediaannya selalu cukup untuk menunjang aktivitas mereka.
“Lima tahun lalu di Kabupaten Cirebon sumber air bersih itu 212 ada titik, saat ini kurang dari 100 titik sumber air bersih. Sumber air bersih kita makin berkurang,” ucap dia.
Baca juga: DLH Cirebon membentuk tim khusus atasi TPS liar
Baca juga: DLH Cirebon membentuk tim khusus atasi TPS liar