Ia mengatakan dari jumlah tersebut, pihaknya hanya bisa mengelola sampah sebanyak 400 ton per hari. Sedangkan sisa yakni 800 ton hanya tertampung di tempat pembuangan sampah akhir di Kabupaten Cirebon.
“Solusi untuk menangani masalah ini, salah satunya perlu adanya gerakan masyarakat untuk mengelola sampah. DLH juga siap mengawal program-program yang bersumber dari gerakan masyarakat yang menciptakan kualitas lingkungan lebih baik,” katanya.
Selain sampah, Iwan menuturkan pihaknya juga rutin mengedukasi warga agar bisa menghemat penggunaan air bersih karena 50 persen ketersediaan air baku di Kabupaten Cirebon sudah melampaui batas, dan 50 persennya lagi kondisinya kritis.
Ia mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air bersih, sehingga ketersediaannya selalu cukup untuk menunjang aktivitas mereka.
“Lima tahun lalu di Kabupaten Cirebon sumber air bersih itu 212 ada titik, saat ini kurang dari 100 titik sumber air bersih. Sumber air bersih kita makin berkurang,” ucap dia.
Baca juga: DLH Cirebon membentuk tim khusus atasi TPS liar
Baca juga: DLH Cirebon membentuk tim khusus atasi TPS liar