Noa yang berdarah Belanda mengatakan hatinya tetap Indonesia apabila Negeri Kincir Angin memanggilnya.
Pemain klub KRC Genk Ladies di Belgia itu mengaku memilih Indonesia karena apapun dia menyukai apa pun yang berkaitan dengan Indonesia.
"Saya akan pilih Indonesia jika Belanda memanggil saya karena timnas Indonesia sangat bagus. Budaya mereka baik, semua hal yang ada di sini saya suka," kata pemain belakang itu ketika ditemui ANTARA setelah selesai mengikuti latihan bersama timnas putri di Lapangan Rugby Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Estella yang bermain untuk AFC Vrouwen 1 Belanda menyatakan tetap memilih Indonesia karena merasa "Di sinilah tempat saya sebenarnya".
"Jika Argentina memanggil, saya akan tetap memilih Indonesia tentunya. Saya suka Indonesia. Gaya permainannya bagus. Di sinilah tempat saya sebenarnya," ucap Estella.
Pesepak bola berdarah Belanda, Argentina, dan Indonesia itu mengaku sudah bermimpi membela panji Merah Putih.
"Sejak kecil saya sudah ingin bermain di Indonesia. Karena itu saya menjalin komunikasi dengan pihak-pihak di Indonesia," kata sang penyerang.
Menunjukkan keseriusannya dalam membela Indonesia, kedua pemain berdarah Ambon itu menyatakan sedang belajar Bahasa Indonesia untuk mempermudah komunikasi sehari-hari.
Noa mengaku belajar Bahasa Indonesia dari ayahnya yang asli Indonesia, sedangkan Estella memilih menekuni Bahasa Indonesia melalui aplikasi belajar bahasa Duolingo.
"Sebenarnya ayah saya dari Indonesia, jadi saya belajar bahasa Indonesia darinya, saya sudah tahu beberapa kata di bahasa Indonesia yang dia ajarkan. Kadang-kadang saya bicara bahasa Indonesia dan mengerti beberapa kata-katanya," jelas Noa.
"Iya, saya belajar bahasa Indonesia dengan aplikasi Duolingo. Saya baru belajar kosakata buah-buahan, saya tahu 'Jeruk'. Saya masih belajar, memang butuh waktu," tambah Estella yang mempunyai darah Indonesia dari keluarga ayahnya.
Adaptasi cuaca
Dua pemain keturunan Indonesia Estella Loupatty dan Noa Leatomu mengatakan saat ini mereka membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan cuaca panas di Jakarta setelah dua kali mengikuti latihan bersama Garuda Pertiwi sejak kemarin, Selasa (25/6).
Estella dan Noa menjadi dua pemain keturunan yang dipanggil pelatih Satoru Mochizuki untuk mengikuti pemusatan latihan sebagai bagian dari persiapan laga uji coba melawan Hong Kong pada 11 dan 14 Juli mendatang.
Pada latihan hari kedua, Rabu siang di Lapangan Rugby, Jakarta, keduanya terlihat ‘bergelut’ dengan panasnya cuaca di Jakarta.
Bahkan pada sesi latihan yang terdapat beberapa internal game, Estella tidak dapat melanjutkan latihan sampai selesai karena menurut Satoru dirinya kepanasan.
“Saya sangat antusias sekaligus gugup karena saya harus berjuang untuk mengamankan posisi di tim. Program latihan bagus, saya berusaha menyesuaikan dengan suhu karena sangat panas di sini,” kata Estella.
“Ya, saya kesulitan dengan cuaca seperti ini. Tapi saya hanya butuh waktu. Setelah satu minggu saya akan terbiasa,” tambahnya.
Hal yang sama juga dikatakan Noa yang mengatakan dari hari ke hari dirinya dan Estella akan “semakin terbiasa” dengan cuaca di Jakarta.
“Aspek paling menantang di sini adalah berusaha menyesuaikan diri dengan cuaca. Tapi dari hari ke hari kami semakin terbiasa. Saya masih punya waktu satu minggu untuk menunjukkan kualitas jadi saya percaya diri,” kata Noa.
Sementara itu, bagi Estella yang memperkuat klub Belanda AFC Vrouwen 1 mengatakan di Negeri Kincir Angin ia lebih terbiasa bermain dengan cuaca dingin dan hujan.
“Di Belanda, sebagian besar cuaca lebih dingin dan hujan. Saya lebih terbiasa dengan keadaan seperti itu,” kata pemain 20 tahun itu.
“Memang sempat panas ketika musim panas tapi biasanya sedang liburan,” tambahnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Noa Leatomu dan Estella Loupatty tak akan berpaling dari Indonesia