Selain layanan publik, Fitri mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam mengurus data kependudukan bagi anggota keluarganya yang menyandang disabilitas.
Menurutnya, data tersebut sangat penting karena digunakan sebagai rujukan dalam menggulirkan program untuk meningkatkan kemampuan warga disabilitas sesuai keahliannya.
“Selama ini banyak yang menganggap disabilitas adalah orang kurang mampu dan cenderung diremehkan. Padahal jika diberikan kesempatan dan ruang khusus, mereka bisa berbuat lebih banyak untuk dirinya sendiri,” cakapnya.
Fitri menambahkan berdasarkan data, jumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Cirebon tercatat sekitar 4.000 jiwa. Namun, baru 1.600 orang yang mendapatkan bantuan dan pelatihan keterampilan.
“Kami berupaya menciptakan ruang inklusif bagi disabilitas, juga menerapkan kebijakan yang mampu mengikis stigma buruk terhadap disabilitas,” ucap dia.
Baca juga: Investasi di Cirebon mencapai Rp939,8 miliar pada triwulan I-2024