Badung (ANTARA) - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memainkan peran penting dalam mempromosikan solusi air berkelanjutan di World Water Forum ke-10 di Bali dengan meluncurkan alat untuk pengolahan air di Sungai Citarum, Jawa Barat.
"Kami telah menguji coba alat penilaian mandiri dengan perusahaan-perusahaan di sepanjang Citarum, termasuk perusahaan tekstil, di mana kami menerima umpan balik yang positif,” kata Kepala Perwakilan Tetap UNDP Indonesia, Norimasa Shimomura, di Bali, Selasa.
Norimasa menjelaskan, di Indonesia upaya UNDP mencerminkan pendekatan terpadu dalam mengatasi tantangan akses terhadap air berkualitas.
Melalui kemitraan dengan Uni Eropa dan Pemerintah Indonesia, UNDP mempromosikan Prinsip-Prinsip Panduan PBB tentang Bisnis dan Hak Asasi Manusia, terutama dengan fokus pada pengelolaan air yang bertanggung jawab dalam industri yang beroperasi di sepanjang Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Jawa Barat, Indonesia.
"Kami berharap alat ini akan diadopsi oleh lebih banyak bisnis untuk menstandarisasi dan memperkuat upaya mereka dalam mencegah dan mengurangi risiko pencemaran air, di Indonesia dan di luar negeri,” ucapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa komitmen UNDP terhadap keamanan air juga mencakup 170 negara lainnya. UNDP berupaya untuk mendorong kemajuan menuju akses yang adil terhadap air bersih dan pengelolaan air yang berkelanjutan untuk semua dengan melibatkan digitalisasi, inovasi, dan berbagai mekanisme pembiayaan.
Portofolio air global UNDP yang luas juga mencerminkan dedikasinya dalam bekerja berdampingan dengan pemerintah dan mitra untuk mengatasi tantangan air di berbagai sektor, termasuk perubahan iklim, energi, dan pertumbuhan inklusif.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNDP akan luncurkan alat pengolahan air untuk Sungai Citarum