Jakarta (ANTARA) - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy menyatakan, fitur Market Order meningkatkan efisiensi transaksi di pasar modal Indonesia.
Irvan menjelaskan, Market Order adalah penawaran jual dan/atau permintaan beli yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa Efek berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabahnya berdasarkan harga terbaik di pasar.
“Fitur ini memungkinkan investor untuk mengeksekusi order dengan cepat dan tanpa perlu memasukkan harga secara spesifik, sehingga meningkatkan efisiensi dan kecepatan dalam pelaksanaan transaksi,” ujar Irvan di Jakarta, Senin.
Irvan melanjutkan, Market Order memiliki beberapa keunggulan, diantaranya memudahkan eksekusi order pada harga pasar dengan waktu yang seketika, meningkatkan potensi terjadinya transaksi, dan berpotensi match pada harga yang terbaik.
Selain itu, lanjutnya, memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan limit order dalam sistem Jakarta Automated Trading System (JATS), serta memiliki manajemen risiko berupa sweep limit maksimal sebesar 10 fraksi harga dari harga terbaik.
“Sejak diluncurkan, terdapat lebih dari 80 persen Anggota Bursa yang telah mengimplementasikan fitur Market Order ini di sistem penyampaian order mereka. Berdasarkan data 2022 dan 2023, terdapat peningkatan penggunaan Market Order pada 2023 sebesar 56 dibandingkan 2022 (berdasarkan volume Market Order),“ ujar Irvan.
Lebih lanjut, Irvan menjelaskan bahwa Market Order merupakan tipe order yang memiliki prioritas lebih tinggi dibandingkan tipe limit order.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BEI: Fitur Market Order tingkatkan efisiensi transaksi di pasar modal