Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa pihaknya sedang mengupayakan untuk menurunkan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di bawah Rp16 ribu.
“Nilai tukar rupiah waktu kita mengambil keputusan kebijakan moneter, RDG (Rapat Dewan Gubernur bulan April 2024), itu kan sekitar Rp16.300an, sekarang sekitar Rp16 ribuan, dan kita sedang upayakan akan turun di bawah Rp16 ribu,” ujarnya dalam Taklimat Media dengan topik “Perkembangan Ekonomi Terkini” di Gedung Thamrin, Jakarta, Rabu.
Dia meyakini upaya nilai tukar rupiah akan terus menguat sesuai fundamental. Ada empat faktor mengapa kurs tersebut akan lebih membaik dan lebih stabil.
Pertama adalah imbal hasil (yield differential) yang menarik karena kenaikan BI-Rate dan suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Kedua yaitu premi risiko yang menurun karena Credit Default Swap (CDS) 5 tahun Indonesia per 7 Mei 2024 mengalami penurunan menjadi 69,9 dari sebelumnya di atas 70.
“CDS itu apa sih? Itu ukuran premi risiko yang dipakai oleh para investor asing untuk membandingkan berinvestasi di US Treasury, obligasi Amerika, dengan obligasi atau sekuritas di dalam negeri,” ungkap dia.
Adapun faktor tiga adalah prospek ekonomi Indonesia yang lebih baik, dan terakhir yaitu komitmen BI menstabilkan nilai tukar rupiah. "Nilai tukar ini kami sedang upayakan agar turun di bawah Rp16 ribu,” tegas Perry.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Gubernur BI: Kami upayakan kurs rupiah turun di bawah Rp16 ribu