Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham sektor transportasi dan logistik.
IHSG ditutup melemah 12,28 poin atau 0,17 persen ke posisi 7.123,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,27 poin atau 0,91 persen ke posisi 898,01.
“Bursa Asia mixed (variatif) karena adanya sentimen positif maupun negatif," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pertama, pada hari ini Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunganya pada level 4,35 persen, seperti yang diharapkan, namun dolar Australia tergelincir dan pasar saham Australia menguat karena para pengambil kebijakan memang lebih mengharapkan adanya pemangkasan tingkat suku bunga.
Pernyataan dovish tersebut didukung oleh data pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan pada pekan lalu dan pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang menegaskan kembali bahwa pergerakan suku bunga selanjutnya akan lebih rendah.
Dari Eropa, para pengambil kebijakan juga sedang mempersiapkan pemotongan suku bunga yang mungkin terjadi pada Juni 2024.
Dari Asia, suku bunga di Jepang diperkirakan tidak akan bergerak terlalu jauh di atas nol pada tahun ini, sehingga meninggalkan kesenjangan yang besar dengan negara-negara lain di dunia, dimana para pelaku pasar memperkirakan Jepang menghabiskan hampir 60 miliar dolar AS untuk mempertahankan Yen pada pekan lalu.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dipimpin sektor barang baku yang naik 0,89 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah dipimpin saham sektor transportasi dan logistik