Ia menambahkan jika Nathan Tjoe-A-On yang dipilih menggantikan Hubner di lini belakang, maka pemain SC Heerenveen itu adalah pilihan yang tepat.
Namun, pekerjaan rumah menanti pelatih Shin Tae-yong karena apabila Nathan digeser ke posisi bek, maka kestabilan link tengah dan daya gedor Indonesia tidak akan maksimal.
“Paling Komang atau Ferarri, ya siapa lagi, atau Nathan digeser ke bawah,” katanya.
“Nathan geser ke bawah tengahnya pincang kayak kemarin (lawan Irak). Nathan main di bek kiri serangannya mandul. Nathan digeser ke depan baru Witan lebih hidup,” lanjutnya.
Ketika diminta untuk memilih pemain baru, pria kelahiran Surabaya 28 Juli 1967 silam itu memilih Elkan Baggot yang saat ini masa pinjamannya dengan Bristol Rovers telah usai.
Lebih lanjut, ia mengatakan melawan Guinea pada 9 Mei mendatang bukanlah laga yang mudah.
Ia menggaris bawahi dalam hal ini faktor mental setelah dua kekalahan dari Uzbekistan dan Irak akan sangat mempengaruhi performa Garuda Muda melawan Guinea.
“Gak gampang. Gue gak lihat perbedaan fisiknya, tapi mentalnya bisa gak karena dua kali sudah kena pukulan mental. Bisa gak kita bounce back, itu yang harus dipikirkan,” ujarnya.
Namun, apabila mimpi kembali bermain di Olimpiade seperti 68 tahun yang lalu di Melbourne, Australia masih belum terlaksana, ia tetap menaruh pujian setinggi langit pada penampilan Garuda Muda di Piala Asia U-23 2024.