Bandung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa getaran gempa berkekuatan magnitudo 4,2 yang dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu pagi, berasal dari aktivitas sesar Garut Selatan.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Garut Selatan,” kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Rabu.
Menurut dia, masyarakat Kabupaten Bandung sempat merasakan getaran gempa skala II MMI, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang dengan benda-benda ringan yang digantung bergoyang beberapa saat pada Rabu sekitar pukul 10.06 WIB.
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat setempat untuk tidak khawatir karena getaran yang dirasakan itu berasal dari gempa dangkal yang timbul akibat adanya aktivitas sesar tersebut.
Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,2 terjadi pukul 10.06 WIB di wilayah Kabupaten Bandung pada kedalaman 4 kilometer.
Teguh mengatakan getaran dirasakan nyata di dalam rumah, namun tidak berpotensi tsunami. BMKG pun mencatat ada dua kali aktivitas gempa susulan yang tercatat pada pukul 10.28 WIB.
Adapun hingga saat berita ini ditulis, belum terdapat ada laporan resmi dampak kerusakan yang ditimbulkan gempa tersebut.
Lebih lanjut, dia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Getaran gempa di Bandung timbul akibat aktivitas sesar Garut