Jakarta (ANTARA) -
IHSG ditutup melemah 19,23 poin atau 0,27 persen ke posisi 7.155,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,86 poin atau 0,84 persen ke posisi 923,49.
“Bursa Asia didominasi pelemahan, mengekor pelemahan yang terjadi di Dow Jones akibat meluasnya keraguan terhadap sektor teknologi," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Dari mancanegara, di China penguatan terjadi pada bursa Hongkong dan Shanghai yang disebabkan optimisme pasar terhadap perekonomian China.
Survei yang dilakukan Bloomberg memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) China akan sebesar 4,8 persen pada tahun ini, atau lebih tinggi dibandingkan proyeksi sebelumnya yang hanya sebesar 4,6 persen, atau mendekati target pemerintah China yang sebesar 5 persen untuk tahun 2024.
Namun demikian, penurunan properti tetap menimbulkan risiko terbesar terhadap pertumbuhan China pada tahun ini.
Di sisi lain, Bank of Japan (BOJ) tengah memulai pertemuan terkait penetapan suku bunga yang kami perkirakan BOJ akan tetap mempertahankan suku bunganya atau dapat juga menaikkan tingkat suku bunganya guna menstabilkan nilai yen terhadap dolar.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI dalam rangka menjaga nilai Rupiah, sehingga sektor consumer non cyclicals memimpin kenaikan sebab sektor ini banyak melakukan impor untuk bahan baku.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia