Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup menguat 35,97 poin atau 0,50 persen ke posisi 7.166,81. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 7,16 poin atau 0,77 persen ke posisi 935,51.
“Bursa Asia menguat, seiring besarnya ekspektasi stimulus di China, adanya tanda-tanda pasokan minyak mentah masih mencukupi, dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan tingkat suku bunga Australia," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
People Bank of China (PBoC) pada Rabu (17/04) melaporkan bahwa mereka akan mempertahankan kebijakan moneter yang bijaksana dan memastikan penggunaan sumber daya keuangan yang efisien.
PBoC juga akan memastikan bahwa pergerakan Yuan sebagian besar ditentukan oleh penawaran dan permintaan, tercermin dengan Reserve Requirement Ratio (RRR) atau rasio cadangan wajib perbankan menurun 50 basis poin (bps) pada awal tahun yang merupakan penurunan terbesar selama dua tahun terakhir.
Sementara itu, data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 2,735 juta barel pada pekan lalu, atau meningkat selama empat pekan berturut-turut dan melebihi ekspektasi pasar yang sebesar 1,6 juta barel.
Meningkatnya pasokan minyak mentah AS telah memudarkan risiko ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dipimpin sektor keuangan sebesar 0,82 persen, diikuti sektor infrastruktur an sektor barang konsumen non primer yang masing-masing naik sebesar 0,20 persen dan 0,04 persen.