Tasikmalaya (ANTARA) - Kepolisian menyebutkan jalur mudik di wilayah Gentong jalur nasional dan Salawu jalur alternatif Garut-Tasikmalaya di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, rawan bencana tanah longsor, sehingga menjadi perhatian prioritas untuk mengantisipasinya dengan menyiapkan personel dan alat berat.
"Untuk titik-titik potensi sudah kami identifikasi kerawanan longsor, rawan bencana, rawan macet," kata Kepala Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono usai Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2024 di Markas Polres Tasikmalaya Kota, Rabu.
Ia menuturkan wilayah hukum Polres Tasikmalaya Kota di antaranya meliputi jalur nasional wilayah utara Kabupaten Tasikmalaya yakni kawasan Gentong di Kecamatan Kadipaten yang berbatasan dengan Kabupaten Garut.
Jalur Gentong, kata dia, berdasarkan pemetaan wilayah jalur mudik merupakan kawasan rawan bencana tanah longsor, sehingga pihaknya menyiagakan pos pengamanan, personel gabungan, dan alat berat dari pemerintah daerah untuk siap siaga melakukan penanganan apabila terjadi longsor.
"Kami telah mem-'plotting' personel gabungan itu sudah dengan potensi kerawanan, khusus di Gentong potensi longsor, kita bekerja sama dengan pemerintah daerah PUPR akan menyiapkan alat berat," katanya.
Terpisah di wilayah hukum Polres Tasikmalaya yakni kawasan Salawu yang merupakan jalur alternatif menghubungkan Kabupaten Garut-Singaparna, Tasikmalaya tercatat sebagai kawasan rawan longsor karena terdapat tebing dan jurang.
Rawan bahaya longsor di jalur Salawu itu dibenarkan KBO Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Ipda Indra Firmansyah yang selama ini menjadi perhatian khusus kepolisian dan pemerintah daerah untuk mewaspadai dan mengantisipasinya, salah satunya dengan menyiapkan alat berat.
Ia mengimbau masyarakat, terutama pengendara agar selalu waspada saat melewati jalur alternatif Garut-Tasikmalaya yang memiliki potensi longsor saat musim hujan.
Polisi sebut jalur Gentong dan Salawu di Tasikmalaya rawan tanah longsor
Rabu, 3 April 2024 21:30 WIB