Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan.
IHSG ditutup melemah 83,75 poin atau 1,15 persen ke posisi 7.205,06. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,88 poin atau 1,71 persen ke posisi 969,07.
“Bursa regional Asia bergerak menguat seiring sikap pelaku pasar yang merespon rilis data aktivitas manufaktur dan jasa China pada Maret tahun ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, Biro Statistik Nasional China menyampaikan PMI Manufaktur NBS resmi meningkat menjadi 50,8 pada Maret 2024, dari sebelumnya 49,1 pada Februari 2024, dan Aktivitas Jasa naik menjadi 53,0 pada Maret 2024 dari 51,4 pada bulan sebelumnya.
Hal ini memberikan indikasi adanya peningkatan dalam output, pesanan baru sehingga mendorong peningkatan ekonomi, alhasil menunjukkan ekspansi dari bulan sebelumnya.
Dari dalam negeri, sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) tampaknya masih menjadi perhatian pasar, yang saat ini sudah ada pada agenda mendengarkan keterangan saksi dan ahli, dimana mencuat beberapa nama menteri yang akan menjadi saksi.
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Maret 2024 sebesar 0,52 persen, yang mana inflasi disebabkan Inflasi Ramadhan seiring makanan, minuman dan tembakau serta transportasi.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu sektor barang baku sebesar 0,32 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup melemah dipimpin sektor keuangan