Jakarta (ANTARA) -
Ketua RT di klaster tersebut, Andre saat ditemui di lokasi, Minggu, menjelaskan saat ledakan tersebut terjadi terdapat granat dan peluru yang terlempar di klaster tersebut.
"Granat ada sekitar lima hingga enam buah. Tak ada yang meledak. Kemudian, untuk selongsong peluru tiga sampai lima buah. Panjang selongsong sekitar tiga sampai empat sentimeter," katanya.
Ia menyebutkan, jarak antara klaster tersebut dengan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor sekitar 200 meter.
Hingga Minggu siang, tampak petugas telah memasang garis polisi di pintu masuk permukiman itu.
Informasi yang dihimpun oleh ANTARA menyebutkan klaster tersebut langsung dijaga ketat oleh sekuriti atau satpam di sana.
Masyarakat yang bisa memasuki permukiman tersebut hanya para penghuni klaster, sedangkan orang lain, termasuk awak media dilarang masuk.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga akui ada granat dan peluru terlempar ke permukiman