Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) per 15 Maret 2024 mencapai Rp93,5 triliun.
Nilai tersebut setara dengan 19 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar Rp492 triliun.
“Kinerja PNBP kita masih terjaga. Sampai 15 Maret, terkumpul Rp93,5 triliun atau 19 persen dari target APBN 2024,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin.
Capaian itu utamanya disumbang oleh PNBP kementerian/lembaga (K/L), seperti jasa layanan pertambangan, serta PNBP sumber daya alam (SDA). Namun, kinerja PNBP mengalami penurunan 12,3 persen dari capaian pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp106,6 triliun.
Dari sisi SDA migas, serapan PNBP tercatat sebanyak Rp17,8 triliun. Realisasi itu terkontraksi 20,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp22,3 triliun. Penurunan ini disebabkan moderasi harga minyak mentah Indonesia (ICP), yang dipengaruhi oleh peningkatan pasokan minyak mentah dari Amerika Serikat dan perubahan perkiraan permintaan minyak pada triwulan I-2024.
Di samping itu, kontraksi PNBP SDA migas juga disebabkan oleh terkendalanya lifting minyak yang akibat penundaan onstream, penyusutan produksi alamiah, dan sebagainya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkeu catat serapan PNBP capai Rp93,5 triliun per 15 Maret