Cianjur (ANTARA) - Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, menurunkan 400 personel guna mengantisipasi aksi perang sarung dan kekerasan jalanan oleh gerombolan bermotor yang makin merak di sejumlah kecamatan di daerah ini.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kuniawan di Cianjur, Kamis, mengungkapkan hampir setiap malam pihaknya mendapat laporan terkait dengan aksi perang sarung dan aksi gerombolan bermotor yang membuat resah warga selama bulan puasa sehingga pihaknya menggencarkan patroli.
AKBP Aszhari mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan sekitar 1/3 kekuatan Polres Cianjur dan jajaran polsek di sejumlah titik rawan untuk melakukan patroli setelah usai salat Tarawih hingga menjelang sahur.
"Petugas akan membubarkan setiap kerumunan yang mereka temui," kata Kapolres.
Polisi sudah melakukan upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dengan berpatroli setiap malam selama bulan puasa. Namun, kata dia, remaja pelaku perang sarung dan gerombolan bermotor seperti kucing-kucingan dengan petugas.
Atas dasar itulah, pihaknya akan berpatroli secara acak dengan jadwal yang tidak ditentukan. Dengan demikian, aksi remaja yang resahkan warga selama puasa dapat diatasi, termasuk pemberian sanksi tegas terukur bagi gerombolan bermotor yang bawa senjata tajam.
"Aksi tersebut kerap terjadi setelah patroli melintas sehingga perlu pola lain agar aksi yang meresahkan warga dapat ditekan," katanya.
Kapolres juga meminta orang tua yang memiliki anak remaja untuk lebih meningkatkan pengawasan dan melarang anak mereka keluar rumah di atas pukul 22.00 WIB.