Jakarta (ANTARA) - Suasana mendung siang itu tak menyurutkan langkah sejumlah remaja untuk menapaki salah satu gedung pencakar langit yang berada di Jakarta Selatan.
Para remaja itu memiliki keistimewaan yang tak dimiliki oleh semua orang, karena mereka mempunyai keahlian meracik kopi dengan beragam jenis atau yang akrab disebut barista.
Mereka juga termasuk para remaja istimewa, sebab merupakan penyandang disabilitas, khususnya tunarungu.
Saat itu, sekitar 40 remaja sedang mengikuti pelatihan barista yang diinisiasi oleh salah satu kedai kopi bekerja sama dengan perusahaan perbankan swasta.
Remaja penyandang disabilitas itu bercengkrama dengan sesama menggunakan bahasa isyarat, dan tidak semua orang dapat memahami apa yang mereka diskusikan, karena harus memiliki keahlian khusus.
Acara seremoni yang biasanya ramai dengan tepuk tangan para peserta. Kini hening, hanya ada isyarat yang menandakan mereka ikut bersorak-sorai.