Hal itu mengakibatkan kondisi tubuhnya menurun. Namun begitu, usai ditangani, kondisinya kembali membaik dan sempat pulang ke rumah.
"Mungkin karena usia sudah lanjut dan obat yang mungkin berpengaruh akhirnya kena ke ginjal, ini yang terakhir kami tangani tentunya dokter ahli yang ada di RS Advent itu sempat dua kali dilakukan cuci darah tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan," kata Satria saat ditemui di Mako II Kodam III Siliwangi.
Lebih lanjut, Satria mengaku tidak ada pesan terakhir yang disampaikan oleh Solihin GP sebelum wafat karena keterbatasan komunikasi. Adapun di mata keluarga, almarhum dikenal sebagai sosok yang keras dan tegas tapi berhati lembut.
"Petempur, keras dan tegas kulit luarnya tapi pada saat udah hubungan antar pribadi ya kelembutannya," katanya.
Almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara lahir 21 Juli 1926.
Ia adalah mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari 1970 sampai 1974.
Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jenazah Solihin GP disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi Bandung