Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Jawa Barat, mengaktifkan salah satu bangunan bersejarah yakni Gedung Bundar sebagai zona kreatif untuk kegiatan kebudayaan dan pariwisata yang bisa berdampak pada perekonomian warga di daerahnya.
“Untuk aktivasi kemungkinan bisa kami percepat di April atau Mei 2024. Kami sudah mengirimkan surat terkait hal ini ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon Agus Sukmanjaya di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Pemkot Cirebon buat Warung Peduli Inflasi untuk kendalikan harga
Agus menjelaskan pihaknya telah menyiapkan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024, untuk mengaktifkan kembali gedung bergaya arsitektur
art deco itu.
Dana itu, kata dia, digunakan untuk keperluan kajian terkait nilai-nilai historis dari Gedung Bundar serta dipakai guna penataan hingga perbaikan beberapa fasilitas di bangunan tersebut.
“Anggaran itu rinciannya Rp10 juta untuk kajian, Rp90 juta digunakan untuk pembenahan infrastukturnya dan zona kreatif Rp80 juta,” ujarnya.
Meskipun terbilang minim, Agus menyebut dana itu sudah cukup untuk menyulap Gedung Bundar menjadi pusat kegiatan kreatif sehingga bisa menambah jumlah destinasi wisata sejarah di Kota Cirebon.
Menurut dia, konsep yang diterapkan di Gedung Bundar yaitu dengan menyediakan ruang dan fasilitas publik untuk mendukung kegiatan kreatif.
Dia mengatakan ruangan atas di gedung tersebut difungsikan sebagai pusat informasi pariwisata, kemudian bagian bawahnya ditata menjadi mini museum. Bahkan nantinya akan ada kedai kopi di dalam Gedung Bundar.
“Zona kreatif itu menjadi sarana masyarakat yang bisa digunakan untuk
workshop, ekonomi dan lainnya. Pertimbangannya agar gedung ini bisa berfungsi tanpa menghilangkan nilai cagar budaya,” jelasnya.
Ia menjamin dalam proses aktivasi itu, Disbudpar Kota Cirebon tidak akan menghilangkan nilai estetika dan rupa bangunan tersebut.