Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore, ditutup menguat seiring People Bank of China (PBOC) menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
IHSG ditutup menguat 55,90 poin atau 0,77 persen ke posisi 7.325,60. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 12,58 poin atau 1,26 persen ke posisi 1.010,86.
“Pasar juga mempertimbangkan langkah stimulus moneter China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Dari mancanegara, People Bank of China (PBOC) memangkas suku bunga pinjaman lima tahun sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,95 persen, yang akan memberikan dukungan stimulus terhadap perekonomian.
Dengan demikian, akan membantu menstabilkan kepercayaan, mendorong investasi dan konsumsi, serta membantu mendukung perkembangan pasar real estate.
Kemudian, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed akan merilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC Minutes) pada Kamis (22/02), yang diharapkan bisa menjadi petunjuk bagi pasar mengenai kebijakan The Fed ke depan.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) pada Selasa (20/02) dan Rabu (21/02) pekan ini menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) untuk menentukan keputusan suku bunga acuannya, yang diperkirakan akan di tahan level 6 persen.
Selain itu, pasar juga menantikan perkembangan dinamika politik pasca Pemilihan Presiden (Pilpres), dimana terbuka ruang strategi koalisi.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat yaitu dipimpin sektor infrastruktur yang meningkat sebesar 0,95 persen, diikuti sektor industri dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 0,79 persen dan 0,60 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup menguat seiring bank sentral China pangkas suku bunga