Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon, Jawa Barat, menggencarkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 10 ton melalui operasi pasar murah di daerahnya untuk menekan kenaikan harga komoditas itu.
“Setiap minggu kita mengadakan operasi pasar beras murah. Pekan depan mulai dilakukan. Sekali kegiatan kami sediakan 10 ton (beras SPHP),” kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri dan Pokok Penting (Dagdalpokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindagin) Kabupaten Cirebon Sidik Wibowo di Cirebon, Jumat.
Baca juga: Bulog Cirebon: Distribusi beras SPHP cegah kenaikan harga
Sidik mengatakan operasi pasar dilaksanakan pada tiga kecamatan yakni Pangenan, Jamblang, dan Sumber. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan tingginya permintaan beras dari masyarakat setempat.
Baca juga: Bulog Cirebon: Distribusi beras SPHP cegah kenaikan harga
Sidik mengatakan operasi pasar dilaksanakan pada tiga kecamatan yakni Pangenan, Jamblang, dan Sumber. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan tingginya permintaan beras dari masyarakat setempat.
Dalam program ini, kata dia, Disperindagin telah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menyediakan beras SPHP jenis medium ukuran 5 kg yang dijual Rp52.000 per kemasan atau Rp10.400 per kg.
Sidik menilai penerapan program ini efektif menjaga harga beras tetap stabil, sehingga warga di Kabupaten Cirebon bisa membeli komoditas itu dengan harga terjangkau.
“Kami berupaya memasukkan beras-beras SPHP ke pasar-pasar milik pemerintah daerah. Supaya ada stok beras di situ, karena kita ketahui kalau tidak ada mungkin harga bisa lebih tinggi,” jelasnya.
Dari hasil pemantauan, lanjutnya, kenaikan harga beras di sejumlah pasar tradisional mulai terjadi sejak Januari 2024 atau sebelum berlangsungnya pemilihan umum (pemilu).
Dari hasil pemantauan, lanjutnya, kenaikan harga beras di sejumlah pasar tradisional mulai terjadi sejak Januari 2024 atau sebelum berlangsungnya pemilihan umum (pemilu).