Jakarta (ANTARA) -
Lembaga survei Charta Politika Indonesia meyakini pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres dan cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang satu putaran dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Peneliti Charta Politika Indonesia Ahmad Baihaqi menjelaskan keyakinan tersebut seiring dengan hasil hitung cepat (quick count) Charta Politika yang menunjukkan Prabowo-Gibran telah unggul sebesar 57,68 persen dari data masuk sebanyak 79,25 persen pada pukul 17.46 WIB. Data tersebut berasal dari 20 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia.
"Meskipun data masuk sampai saat ini belum menyentuh angka 100 persen, tetapi sudah meyakinkan dengan angka 79,25 persen bahwa pilpres ini berlangsung hanya satu putaran," ujar Ahmad dalam konferensi pers Hasil Quick Count Pilpres 2024 Charta Politika Indonesia di Jakarta, Rabu.
Ahmad menjelaskan, dalam hitung cepat versi Charta Politika, toleransi kesalahan (margin of error) hanya sebesar 1 persen dan tingkat kepercayaannya berada di level 99 persen. Dengan begitu, artinya selisih antara perolehan suara pasangan calon nomor 1 dan 2 sudah sangat signifikan.
Adapun berdasarkan hitung cepat lembaga tersebut pada kurun waktu dan sumber data yang sama, pasangan calon nomor urut 2 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan suara sebesar 25,79 persen. Sementara itu pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebesar 16,53 persen.
Namun dia mengingatkan bahwa penghitungan suara tersebut masih merupakan hasil penghitungan cepat, bukan penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Sekali lagi ini bukan hasil penghitungan yang sebenarnya, tetapi memang untuk susul menyusul antar paslon sudah tidak ada kemungkinan karena potensi pertambahan suara hanya naik atau turun 1 persen," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Charta Politika yakin Prabowo-Gibran menang satu putaran pilpres